Sistem Angin sebagai Pendukung Kegiatan Pelayaran Indonesia pada Masa Hindu-Buddha

Sistem Angin sebagai Pendukung Kegiatan Pelayaran Indonesia pada Masa Hindu-Buddha

Fungsi angin dalam kegiatan pelayaran sangat penting. Angin dianggap sebagai sumber tenaga bagi kegiatan pelayaran. Setiap orang yang melakukan kegiatan pelayaran hendaknya memiliki pengetahuan tentang angin. Jenis-jenis angin yang mendukung kegiatan pelayaran pada masa Hindu-Buddha sebagai berikut.

Angin Darat dan Angin Laut

Angin darat adalah angin dari darat ke laut yang bertiup pada malam hari. Angin ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berpergian dari darat menuju lautan. Oleh karena itu, para pedagang berlayar pada malam hari. Adapun angin laut adalah angin dari arah laut menuju darat yang bertiup pada siang hari. Angin ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk kembai ke daratan pada siang hari.

Angin Monsun (Angin Musim)

angin monsun
Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik dan berganti arah secara berlawanansetiap setengah tahun. Angin monsun terbagi atas dua jenis, yaitu angin monsun barat dan angin monsun timur. Angin monsun barat bertiup dari benua Asia ke Benua Australia. Angin ini bertiup pada Oktober-April. Angin ini dimanfaatkan pedagang India untuk berangkat menuju Indonesia. Para pedagang tersebut singgah di bandar perdagangan besar seperti Sriwijaya dan Ligor.



Sementara itu, angin monsun timur bertiup dari Benua Australia ke Benua Asia pada April-Oktober. Angin ini dimanfaatkan oleh pedagang India untuk kembali ke daerah asalnya. Kebaradaan angin monsun menyebabkan Indonesia memiliki kedudukan istimewa dilihat dari sudut pandang perdagangan. Banyak kapal dari penjuru dunia bertemu di Indonesia. Dalam perkembangannya, mincul kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang dekat dengan jalur perdagangan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sistem Angin sebagai Pendukung Kegiatan Pelayaran Indonesia pada Masa Hindu-Buddha"

Post a Comment